Akselerasi perkembangan teknologi yang semakin cepat, mendorong para profesional untuk meningkatkan sensitivitasnya terhadap perubahan, tak terkecuali guru. Profesi guru yang kini dan kedepan akan menjadi “golden jobs”, menuntut adanya upaya-upaya yang serius dari guru itu sendiri untuk mengadaptasikan kompetensinya dengan tuntutan perkembangan teknologi, sehingga pengetahuannya senantiasa up to date serta bisa memberikan contoh-contoh yang kontekstual dalam proses pembelajarannya.
Salah satu produk teknologi yang kini kian menggeliat serta menjadi kebutuhan guru untuk dikuasai adalah teknologi dunia maya (cyberspace). Khususnya bagi mereka yang hidup diperkotaan, produk teknologi dunia maya kini sudah menjadi gaya hidup dan kebutuhan, salah satunya adalah produk jejaring sosial, baik yang makro seperti frendster, facebook, dan blog, maupun microblogging seperti plurk, dan sejenisnya.
Pengetahuan guru tentang produk-produk jejaring sosial dunia maya, khususnya blogsphere (dunia blog) menjadi kebutuhan yang segera harus dipenuhi, karena produk tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran dalam konsep Contextual Teaching dan Learning dan aplikasi e-learning. Generasi muda dewasa ini-khususnya diperkotaan-sudah tidak asing dengan istilah-istilah frendster, facebook, dan blogsphere, karena mereka sudah menjadi consumer setia fasilitas teknologi maya tersebut. Sehingga bagi guru professional, hal tersebut dapat menjadi instrumen media pembelajaran yang efektif.
Istilah blog atau weblog yang diciptakan oleh oleh Jorn Barger dan dipopulerkan oleh Blogger.com milik Google merupakan aplikasi web yang memuat secara periodik tulisan-tulisan (posting) pada sebuah halaman web umum, blog berisi personalitas, poto-poto, jurnal dan artikel pemiliknya yang dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan pengguna blog tersebut. Blog menyerupai diari karena isinya ditulis secara kronologis. Dunia blog (blogsphere) merupakan media terbesar di dunia internet dewasa ini, bahkan sudah menggeser komunitas-komunitas maya yang sebelumnya banyak digunakan seperti mailing list.
Blog merupakan media interaktif, hal ini disebabkan para blogger dapat memberikan ide, gagasan, opini dan informasi-informasi aktual, Setiap pengunjung dapat melakukan diskusi interaktif dua arah, dan hal inilah yang membuat blog lebih menarik dan disenangi. Dengan sifatnya sebagai media yang dinamis dan interaktif ini, menjadikan blog sangat menarik untuk dijadikan sebagai media pembelajaran bagi para guru. Dengan memanfaatkan blog, proses belajar mengajar akan lebih menarik dan efektif.
Bagaimana guru memanfaatkan blogsphere sebagai media pembelajaran? Terlebih dahulu guru harus membuat blog, untuk membuatnya, para guru dapat memanfaatkan beberapa situs internet penyedia hosting secara gratis, seperti blogspot, wordpress, dan mutliply. Membuat blog tidak perlu pengetahuan khusus tentang bahasa pemograman dan biaya yang mahal sebagaimana membuat website, guru yang baru melek internet pun dapat dengan mudahnya membuat sebuah blog pribadi. Dengan fasilitas akses internet gratis yang sudah banyak disediakan sekolah-sekolah sekarang ini, blog milik guru bersangkutan dapat diakses oleh para peserta didik. Mereka dapat menerima materi pokok, tugas-tugas, dan materi pengayaan, serta pesan-pesan moral sebagai moral education dari guru yang memiliki blog tersebut. Guru dapat berinteraksi dengan peserta didik secara efektif dan membentuk komunitas digital sesama guru serta peserta didiknya.
Agar hubungan guru-murid pada blogsphere tersebut tidak terkesan formal, maka gaya bahasa dan tampilannya harus mengikuti dunia anak muda sekarang, tentunya tanpa menghilangkan nilai-nilai edukasi yang ingin disampaikan oleh guru. Jika sudah demikian, maka proses belajar mengajar antara guru dan peserta didik tidak dibatasi oleh dinding kelas atau jam pelajaran yang terbatas, melainkan dapat menjangkau batas-batas kewajiban formal yang guru emban.
Terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh sekolah agar hal tersebut di atas bisa diwujudkan. Pertama, memberikan kecakapan teknis secara sistemik dan berkelanjutan kepada guru dalam penggunaan dunia maya sebagai media pembelajaran. Kedua, menyediakan fasilitas hotspot atau fasilitas akses internet gratis dengan Personal Computer (PC) di sediakan oleh sekolah. Ketiga, membenahi kurikulum semua mata pelajaran agar berbasis IT. Keempat, secara bertahap membudayakan komunikasi informal dengan memanfaatkan dunia maya sesama komponen sekolah, termasuk siswa dan orang tua. Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar